Tuesday 15 February 2011

Wuih, Mobil Terbang dari India

BANGLORE,Bicara mobil yang betul-betul mobil bisa terbang, sampai saat ini belum ada yang sukses secara signifikan. Nah, kali ini, Vishwanath dari India memamerkan mobil terbang berbasis Suzuki Maruti 800 di sebuah pergelaran kedirgantaraan, Aero India 2011.Menurut pria berusia 52 tahun itu, mobil kecil ini memanfaatkan empat bilah logam di tiap sudut atap dan vakum di tiap rongga roda supaya bisa melayang. Vakumnya berfungsi mendorong mobil secara vertikal dan melawan gravitasi. Ini berguna saat menghindari kemacetan.
"Setelah mempelajari 2,5 juta obyek yang berhubungan dengan mobil dan menggunakan teori-teori yang kompleks, saya yakin mobil ini mampu melayang secara vertikal," urainya.
Vishwanath juga mengaku telah mengembangkan teknologi ini selama 16 tahun. Ia telah memiliki 40 paten dan mengembangkannya bersama perusahaan yang dia miliki dengan nama B'Lorean (gabungan kata "Banglore" dan "DeLorean", mobil sport di film Back To The Future). Kini, Vishwanath sedang mencari investor.
"Temuan ini berasal dari hitungan matematis yang kompleks. Versi kecilnya sudah saya coba dalam terowongan penguji yang saya buat sendiri," tambahnya.
Lucunya, mobil ukuran asli yang sedang ia pajang itu belum diuji terbang. Satu lagi, patut dipertanyakan juga bagaimana pihak penyelenggara acara Aero India 2011 bisa mengizinkan mobil ini dipamerkan di sana, di antara jet-jet tempur yang sudah pasti bisa terbang?
Lepas dari hal itu, ada komentar menarik dari pembaca yang mengaku pernah tinggal di India. "Orang-orang di sana butuh harapan dan doa... Saat seseorang menjanjikan sesuatu plus diperkuat embel-embel "matematis" yang tak umum bagi awam, orang-orang di sana akan mempercayainya, bahkan sebelum diuji coba. Seseorang yang kaya di sana bisa saja mau menjadi investornya. Enggak percaya? Kita tunggu saja."
Share:

Widodo: Rooney Tiru Gol Saya

Masih ingat gol spektakuler Widodo Cahyono Putro ke gawang tim nasional Kuwait di Piala Asia 1996 lalu? Ya, itu adalah salah satu gol terbaik dalam sejarah timnas Indonesia. Di Stadion Syekh Zayed Abu Dhabi Uni Emirat Arab, ribuan penonton menjadi saksi bagaimana Widodo melakukan tendangan salto untuk merobek jala Kuwait.Saking bagusnya, Federasi Sepak Bola Asia menobatkan gol Widodo sebagai gol terbaik di turnamen Piala Asia 1996.
Akhir pekan lalu, gol yang kurang lebih sama tercipta di arena Premier League. Pelakunya adalah striker Manchester United, Wayne Rooney, yang melesatkan tendangan akrobatik ke gawang Manchester City. Belum sampai mendarat, bola ditendang Rooney masuk gawang lawan dengan sebuah overhead kick. Ia melakukan itu meski diapit dua bek City.
Ketika ditanya perihal kesamaan golnya dengan gol Rooney, Widodo menjawab, "Ah, itu sih Rooney ngikutin saya. Dia pasti buka youtube dulu dan melihat gol saya," canda Widodo yang langsung disambut gelak tawa para wartawan, Selasa (15/2/2011).
"Saya kira pemain mana pun bisa mencetak gol seperti itu, kalau ada momen yang tepat. Timing dan feeling itu perlu dilatih. Karena itu, kesempatan di latihan harus dimanfaatkan betul-betul," kata Widodo yang kini menjabat sebagai asisten Pelatih Alfred Riedl.
Share:

Bieber Kecewa tapi Lapang Dada

Cuma sampai menjadi nomine, tak meraih penghargaan Best New Artist versi Grammy Awards 2011, yang baru digelar di Los Angeles pada 13 Februari malam waktu setempat atau 14 Februari pagi WIB, vokalis pop Justin Bieber (16) menyikapinya dengan lapang dada, meskipun merasa kecewa.

Pada ajang tersebut, Bieber kalah dari artis musik jazz Esperanza Spalding. Namun, ia mengaku menerima kekalahannya itu dengan lapang dada. Hal tersebut diungkapkannnya melalui akun Twitter-nya.

"As for the awards...of course I wanted to win. Its been & still is a dream to win a grammy. Was I upset...yes. But I was happy for her also," tulisnya pada 14 Februari 2011 pukul 12.09 WIB, tentang kekalahannya dan kemenangan Spalding. "Someone said to me tonight it's not your successes that define u but your failures. I lost..but I don't plan on this being my last chance....," lanjutnya pada pukul 12.10 WIB.

Bieber mengaku pula tak banyak berharap untuk membawa pulang trofi berbentuk gramofon itu. "not expecting much...they never really have given awards to young acts so just excited to be here and nominated. but #NeverSayNever," tulisnya sebelumnya, pada hari yang sama (14/2/2011), pukul 04.21 WIB.

Bieber pun mengungkapkan bahwa ia merasa bangga dan bahagia bisa tampil bersama mentor musiknya, Usher, dan pemain film baru Jaden Smith di panggung Grammy Awards 2011, di Staples Center, Los Angeles. "2nite was a great night. I got to perform at the grammys with my mentor @usherraymondiv and I feel like we did u guys proud," tulisnya juga pada hari yang sama, pukul 12.08 WIB.

Sebelumnya, pukul 04.20 WIB pada hari itu juga, sehabis menjalani geladi bersih bersama Usher dan Jaden, ia menulis, "rehearsed for the #grammys with @usherraymond and jaden. feeling good. cant believe we are at the #grammys - this is nuts!"
Share:

Saturday 5 February 2011

Rico Ceper: Terakhir Adjie Main Sepak Bola, Bukan Futsal


Presenter Rico Ceper mengaku mengetahui persis saat-saat terakhir politisi yang pernah menjadi artis peran dan model, Adjie Massaid. Pada Jumat (4/2/2011) malam, Rico merupakan salah seorang artis yang ikut bermain sepak bola bareng Adjie di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Rico bersama Adjie bermain sepak bola dalam tim Trisakti All Star melawan tim Alumni ITB. Ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, seusai pemakaman jenazah Adjie, Sabtu (5/2/2011), Rico menjelaskan kronologi yang dialami oleh sahabatnya tersebut.

"Semalam kami main bola sama Adjie. Bukan futsal, tapi main bola lapangan gede di Lebak Bulus," ujar Rico sekaligus mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan Adjie meninggal usai bermain futsal.

Sampai malam, Rico melanjutkan, Adjie masih terlihat bugar. "Sampai jam sepuluhan enggak ada masalah. Kami main empat kali 30 menit. Mas Adjie cuma main dua babak. Dari tim kami tertinggal skor 2-3, jadi menang 6-3. Dia sempat ngegolin. Gol kelas dunia banget dari Mas Adjie. Dia striker, saya gelandang," tutur Rico.

Ketika Adjie bermain sepak bola, tak ada masalah. "Enggak ada, sehat-sehat saja. Dia aktif, lari-lari. Sampai keluar Stadion Lebak Bulus pun dia masih pakai baju bola komplit," kata Rico lagi.

Sesudah bertanding dan hendak pulang ke rumah, Rico sama sekali tak melihat ada keganjilan pada Adjie. "Sampai pertandingan selesai, kami pisah, pulang masing-masing, dari Lebak Bulus itu aman. Jadi, enggak ada pingsan di lapangan, enggak ada masalah," katanya.

Tiba-tiba gol Adjie yang disebut Rico sebagai gol kelas dunia itu menjadi kenangan terahir bagi Rico. "Saya kaget banget karena saya sempat SMS dia semalam, pukul 22.22 WIB. 'Jie, thank you gua pulang duluan. Tadi gol lu keren. Kita ketemu lagi ya'," kata Rico membacakan pesan singkat (SMS) yang dia kirimkan kepada Adjie.

Namun, SMS balasan Adjie tak kunjung tiba. "Biasanya dia langsung balas, tapi dia enggak balas. Tapi, mungkin dia sudah di rumah atau di jalan. Saya enggak tahu di mana dia ngerasa sesaknya. Padahal kami sempat ngobrol, 'Djie, kita main bola sampai tua nih ya.' Dia bilang, 'Ya, jangan sampai putus tali silaturahim'," kisah Rico tentang perbincangannya dengan Adjie. "Kami juga sempat bercanda semalam. Dia guyur saya pakai teh, lengket banget. Itu karena saya telat ngumpan dia," kisahnya lagi.

Rico kini hanya bisa mengenang sosok Adjie. "Orang yang tegas, disiplin, dan detail sekali. Figur ayah yang sangat cinta sekali kepada anak-anaknya dan keluarganya. Dia kalau ke lapangan bermain bola sering kali ngajak anak-anaknya. Saya kehilangan sosok striker hebat," tutur Rico.
Share:

Friday 4 February 2011

Selasa, 13 Juli 2010 , 05:07:00 Orangtua Ikut Upacara MOS

PONDOK GEDE - Memasuki awal tahun ajaran baru, bukan hanya siswa yang disibukan dengan materi dan segala aktifitas sekolah baru, tapi orangtua juga turut andil dengan kesibukan, bahkan hingga siswa mengikuti upacara pembukaan MOS.

Di SMPN 6 Bekasi, guru dan staf sekolah kesulitan menyuruh siswa untuk upacara karena sebagian anak yang masih mengenakan seragam warna putih-merah itu, lekat menempelkan tangannya pada tangan orangtua.

Meskipun pengeras suara sekolah sudah mengumumkan tanda masuk dan siswa baru wajib berbaris di lapangan, namun ratusan orangtua tak jua meninggalkan sekolah. Alhasil upacara membuka MOS SMPN 6 Bekasi kemarin dihadiri guru, staf, kepsek, siswa baru dan orangtua siswa.

Seraya mencari, memantau putera-puterinya ditengah teriknya matahari orangtua enggan melepas pandangan ke lapangan sekolah. Sementara siswa yang masih mengenakan seragam SD itu dengan khidmat mengikuti upacara seakan tak peduli lagi kehadiran orangtua yang sedari pagi sudah mengantar mereka.

“Karena sekolah baru jadi kasihan kalau berangkat sekolah sendiri, lagipula takut dia nanti enggak bisa mencari ruangan kelas,” jelas Fatimah ibunda dari siswi SMPN 6 Ayu Safitri.

Usai upacara dan sedikit kata-kata menenangkan dari pembina upacara, Sumarno. Bahwasanya orangtua bisa meninggalkan anaknya dan tak perlu khawatir karena sesudah itu siswa akan mengikuti rangkaian MOS, 

Perlahan, seraya melihat lekat putera-puterinya yang berjalan teratur memasuki kelas yang sudah ditetapkan, orangtua akhirnya keluar area sekolah sambil bergantian berjanji akan menjemput anak-anaknya.

“Lama yah”. “ Enggak usah ditunggu deh”. “ Nanti saja dijemput,” bisik-bisik orangtua di tengah kerumumunan meninggalkan sekolah. 

Sementara itu, Ketua MOS SMPN 6 Bekasi Murniati menjelaskan, tradisi mengantar anak dari tahun ke tahun memang tidak pernah berubah. Meski sudah diberi pengertian tapi kata Murni, tampaknya orangtua terlalu khawatir karena anak baru menginjak jenjang pendidikan SMP.

“Kalau itu dari tahun ke tahun memang selalu begitu, hari pertama sampai satu minggu kedepan, biasanya anak baru masih diantar orangtua mereka,” ujarnya.

Di sisi lain,perihal baju seragam Putih-Biru, Murni mengaku tidak ingin memberatkan siswa untuk membeli seragam. Kata dia, seragam SMP bisa dibeli atau menggunakan bekas saudara masing-masing.
“Kecuali seragam batik dan olahraga, karena tidak ada di pasar. Ada ciri khas sendiri-sendiri,dan itu baru diberikan sekitar bulan September-Oktober, tapi kalau ada yang sudah punya putih-biru bisa dipakai usai MOS,” pungkas Murni.

Pemandangan serupa juga terjadi di SDN Aren Jaya III, sejak pukul 06.30 wib atau satu jam sebelum sekolah diaktifkan orangtua dan siswa riuh ramai memenuhi lapangan sekolah.

Hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir tahun ajaran, siswa dihadapkan dengan ruangan baru, Mengenakan seragam putih merah yang tampaknya belum pernah dicuci alias baru, siswa baru menggandeng tangan orangtua masing-masing, berjalan dengan atribut sekolah lengkap memasuki halaman sekolah.

"Iya senang dong, aku sudah bangun dari jam 6, padahal tadi malam susah tidurnya, makanya aku diomelin ibu, takut kesiangan," jawab Malva Oriza (7) siswi kelas I SDN Arenjaya III Bekasi seraya memainkan rambut kepangnya yang menjuntai.
Share:

Sunday 30 January 2011

Apple iphone 4 Black (16GB) (AT&T)

Product Description
At just 9.3mm, the iPhone 4 is thin as a rake but the front and back are 30 times stronger than the usual plastic. Reason - aluminosilicate glass, the stuff that windshields of military choppers are made of. The periphery of this Apple smartphone is customized alloy, 5 times stronger than steel. Your accidental dropping will not hurt the world’s thinnest smartphone yet. The Retina Display packs in 4 times the amount of pixels (326 per inch) of iPhone 3, and makes the text and images slicing sharp. Add a 960 x 640 pixel screen and watching HD movies on this Apple smartphone becomes a gasp. When you become a shutterbug behind the iPhone 4 camera, you shoot 5 megapixel images and high-definition videos at 720p resolution, with the LED flash and autofocus making things easier. With Wi-Fi, the FaceTime feature of this 5-megapixel phone gets you into true worldwide video chat and ‘staying in touch’ becomes real personal. And all it takes to choose between the front and rear camera on the iPhone 4 is a tap. The 3-axis gyro, when coupled with accelerometer, results in 6-axis motion sensing, and that is as good as it can ever get for gaming on a cell phone. With 7 hours of talk time (3G)/10 hours of video/40 hours of audio, this 5-megapixel phone packs in enough power to let you do fast multitasking and then some more – there are over a 100 new features thrown in.


Details
Dimensions (WxDxH):2.31 inch x 4.5 inch x 0.37 inch
Weight:4.8 ounces

Data
Internet Browser:Yes
Wireless Interface:Bluetooth 2.1 EDR, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g
Share:

Sunday 16 January 2011

Lagu "Gayus" Favorit di Gorontalo


Lagu ciptaan musisi Gorontalo, Bona Paputungan atau Bang Bona, berjudul "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan" kini menjadi lagu favorit warga di daerah tersebut.
Lagunya enak dan pas sekali dengan kondisi di Indonesia saat ini, apalagi diciptakan oleh musisi asal Gorontalo.
-- Yudin
Sejumlah warga mengunggah lagu tersebut melalui YouTube dan mengedarkannya melalui telepon seluler.
Bahkan lagu itu kini menjadi favorit para sopir becak motor (bentor), yang berulang kali memutar lagu itu tersebut sambil mengemudikan kendaraan.
"Lagunya enak dan pas sekali dengan kondisi di Indonesia saat ini, apalagi diciptakan oleh musisi asal Gorontalo," ujar Yudin, sopir bentor, Sabtu (15/1/2011).
Menurut Yudin, lagu tersebut layak diapresiasi karena lahir dari ketidakpuasan masyarakat atas bobroknya penegakan hukum saat ini.
Tak hanya itu, fenomena lagu "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan" tersebut menjadi perbincangan hangat di situs jejaring sosial.
Terlebih Bona Paputungan mengaku sering diteror sejumlah orang sejak lagu itu diberitakan oleh beberapa televisi nasional.
Lagu itu menggambarkan sepak terjang Gayus yang bebas melakukan apa pun meski menjadi tersangka kasus penggelapan pajak. Bahkan sang pencipta lagu juga berperan sebagai pemeran videoklip, yang tampak mirip dengan Gayus Tambunan.
Lagu berdurasi 4 menit 47 detik yang diposting di YouTube pada 14 Januari dan itu kini diunggah lebih dari 7.480 orang.
Bona sendiri merupakan mantan narapidana yang pernah merasakan getirnya berada di balik jeruji besi. Kondisinya sungguh berbanding terbalik dengan yang dialami Gayus.
Share:

Friday 14 January 2011

Turbulensi Mandala

Trisia, kau yakin Mandala tak jatuh lagi?” tanya seorang wartawan di Medan, Sumatera Utara. Trisia Megawati, mantan Head of Corporate Communication Mandala, merasa tertohok. Dia terdiam, sebelum menguasai diri dan menjelaskan kebangkitan Mandala Air.Boeing 737-200 Mandala RI-091, yang jatuh di Padang Bulan, Medan, 5 Oktober 2005, menewaskan 143 orang, adalah titik nadir Mandala. Masa itu, sulit membujuk warga Indonesia, apalagi orang Medan, kembali terbang dengan Mandala.
Juli 2009, bisa disebut puncak kegemilangan Mandala setelah bersama Garuda Indonesia dinyatakan lolos larangan terbang ke Eropa. Mandala lantas mengangkuti pegawai Sampoerna, Total, Schlumberger, PAMA, hingga Kadin. Orang mulai melihat Mandala sebagai pesaing Garuda.
Namun, Rabu (12/1/2011), secara mengejutkan, Presiden Direktur Mandala Airlines Diono Nurjadin mengumumkan penghentian sementara operasional maskapai itu. ”Semoga sebelum 45 hari dapat beroperasi lagi,” ujarnya. Padahal, Diono pada Juni 2007 di Perancis dengan optimistis menandatangani kontrak pembelian 25 unit Airbus A320 senilai 1,9 miliar dollar AS.
Turbulensi Mandala memang mengejutkan. Kondisi Mandala sangat bertolak belakang dengan ”semangat” yang terjadi maskapai lain, sebut saja Garuda Indonesia, pada saat bersamaan melakukan penawaran saham perdana. Adapun Indonesia AirAsia, pada Februari 2011 akan menjemput pesawat barunya, Airbus A320, ke Toulouse, Perancis.
Sementara Mandala, restrukturisasi telah membuat maskapai ini tak terbang. Penundaan kewajiban pembayaran utang segera dimohonkan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Mandala berharap ada dana segar dari investor baru.
Ada apa dengan Mandala? Ternyata, Mandala tak lagi ”menguasai” pesawat. Maskapai ini pernah memiliki 11 pesawat, tetapi kemudian enam pesawat ditarik pemilik sewa guna usaha (lessor). Mulai Kamis (13/1/2011), lima pesawat juga ditarik pemilik sewa guna usaha.
Pesawat itu ditarik pemilik sewa guna usaha karena Mandala tak mampu memenuhi kewajiban pembayarannya. Ada informasi, hal ini karena harga sewa pesawat terlalu tinggi. Jika demikian, apakah tak ada proses tawar-menawar saat negosiasi sewa pesawat. Atau, ini dampak dari ketidakmampuan Mandala bersaing dengan maskapai lain, di zona penerbangan berbiaya murah (low cost carrier), baik di penerbangan domestik maupun regional. Hanya manajemen Mandala yang tahu, apa yang sebenarnya terjadi?
Turbulensi Mandala agak aneh karena di maskapai ini ada Indigo Partners USA, yang memegang 49 persen saham sejak April 2006. Indigo adalah perusahaan yang berpengalaman mengelola maskapai, berkongsi dengan Tiger Air (Singapura), Spirit (AS), Wizz (Hongaria) dan Abnanova (Rusia). Mandala pada masa Warwick Brady menjadi Chief Executive Officer pernah menjadi barometer keselamatan penerbangan Indonesia
Namun, bisa jadi pendapat bahwa ”jagoan di luar belum tentu di Indonesia”, itu benar. Pasar Indonesia memang ”ajaib”. Loyalitas kepada maskapai bergantung pada murahnya tiket bukan merek. Di sisi lain, ada kelompok masyarakat yang haus pelayanan dan gengsi. Berapa pun harga tiket Garuda, tetap dipilih.
Oleh karena itu, bila ingin sukses dan terbang lebih tinggi harus serius menetapkan positioning-nya. Restrukturisasi operasional Mandala pernah berhasil, tetapi kini itu saja belum cukup. Mandala juga harus berhasil dalam restrukturisasi komersial.
Share:

Our Fanpage