Friday 4 February 2011

Selasa, 13 Juli 2010 , 05:07:00 Orangtua Ikut Upacara MOS

PONDOK GEDE - Memasuki awal tahun ajaran baru, bukan hanya siswa yang disibukan dengan materi dan segala aktifitas sekolah baru, tapi orangtua juga turut andil dengan kesibukan, bahkan hingga siswa mengikuti upacara pembukaan MOS.

Di SMPN 6 Bekasi, guru dan staf sekolah kesulitan menyuruh siswa untuk upacara karena sebagian anak yang masih mengenakan seragam warna putih-merah itu, lekat menempelkan tangannya pada tangan orangtua.

Meskipun pengeras suara sekolah sudah mengumumkan tanda masuk dan siswa baru wajib berbaris di lapangan, namun ratusan orangtua tak jua meninggalkan sekolah. Alhasil upacara membuka MOS SMPN 6 Bekasi kemarin dihadiri guru, staf, kepsek, siswa baru dan orangtua siswa.

Seraya mencari, memantau putera-puterinya ditengah teriknya matahari orangtua enggan melepas pandangan ke lapangan sekolah. Sementara siswa yang masih mengenakan seragam SD itu dengan khidmat mengikuti upacara seakan tak peduli lagi kehadiran orangtua yang sedari pagi sudah mengantar mereka.

“Karena sekolah baru jadi kasihan kalau berangkat sekolah sendiri, lagipula takut dia nanti enggak bisa mencari ruangan kelas,” jelas Fatimah ibunda dari siswi SMPN 6 Ayu Safitri.

Usai upacara dan sedikit kata-kata menenangkan dari pembina upacara, Sumarno. Bahwasanya orangtua bisa meninggalkan anaknya dan tak perlu khawatir karena sesudah itu siswa akan mengikuti rangkaian MOS, 

Perlahan, seraya melihat lekat putera-puterinya yang berjalan teratur memasuki kelas yang sudah ditetapkan, orangtua akhirnya keluar area sekolah sambil bergantian berjanji akan menjemput anak-anaknya.

“Lama yah”. “ Enggak usah ditunggu deh”. “ Nanti saja dijemput,” bisik-bisik orangtua di tengah kerumumunan meninggalkan sekolah. 

Sementara itu, Ketua MOS SMPN 6 Bekasi Murniati menjelaskan, tradisi mengantar anak dari tahun ke tahun memang tidak pernah berubah. Meski sudah diberi pengertian tapi kata Murni, tampaknya orangtua terlalu khawatir karena anak baru menginjak jenjang pendidikan SMP.

“Kalau itu dari tahun ke tahun memang selalu begitu, hari pertama sampai satu minggu kedepan, biasanya anak baru masih diantar orangtua mereka,” ujarnya.

Di sisi lain,perihal baju seragam Putih-Biru, Murni mengaku tidak ingin memberatkan siswa untuk membeli seragam. Kata dia, seragam SMP bisa dibeli atau menggunakan bekas saudara masing-masing.
“Kecuali seragam batik dan olahraga, karena tidak ada di pasar. Ada ciri khas sendiri-sendiri,dan itu baru diberikan sekitar bulan September-Oktober, tapi kalau ada yang sudah punya putih-biru bisa dipakai usai MOS,” pungkas Murni.

Pemandangan serupa juga terjadi di SDN Aren Jaya III, sejak pukul 06.30 wib atau satu jam sebelum sekolah diaktifkan orangtua dan siswa riuh ramai memenuhi lapangan sekolah.

Hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir tahun ajaran, siswa dihadapkan dengan ruangan baru, Mengenakan seragam putih merah yang tampaknya belum pernah dicuci alias baru, siswa baru menggandeng tangan orangtua masing-masing, berjalan dengan atribut sekolah lengkap memasuki halaman sekolah.

"Iya senang dong, aku sudah bangun dari jam 6, padahal tadi malam susah tidurnya, makanya aku diomelin ibu, takut kesiangan," jawab Malva Oriza (7) siswi kelas I SDN Arenjaya III Bekasi seraya memainkan rambut kepangnya yang menjuntai.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Our Fanpage